Www.zonakapuas.com.Sintang- Bupati Sintang menjelaskan upaya penyelidikan epidemiologi dilakukan untuk menekan penyebaran Covid-19 di daerah.
kami serta berkerja sama dengan tim gugus lainya sudah mulai mendata, sejak 14 Maret kemarin, tim kamipun sudah memonitoring orang yang keluar masuk ke zona merah atau daerah yang terkonfirmasi Covid-19.
Diterangkan nya lagi, ada sekitar 4700 orang yang dijadikan status Orang Dalam Pengawasan (ODP). Dari data itu, sekitar 3200 terdiri dari anak sekolah, santri dari pondok pesantren dan mahasiswa yang mengenyam pendidikan di luar Sintang.
“ada indikasi faktor sekolahnya libur, atau kampusnya tutup, jadi mereka pun harus pulang ke Sintang. Dan hasil monitor kita sudah ada sekitar sebulan mereka di Sintang,”katanya, (28/4).
Lanjut jarot, saya sudah memberi perintah untuk mencari mereka dan segera mendata dan lakukan pengetesan apa mereka reaktif atau tidak, . Bupati juga menegaskan, pentingnya penyelidikan epidemiologi dilakukan untuk membaca kontak mereka.
“Dari cluster yang sudah pulang dari Bandung, Bogor, Lembang dan bahkan dari Kuala Lumpur kita lakukan rapid test. Untuk cluster yang terdiri dari anak sekolah dan mahasiwa sudah kita rapid test sebanyak 40-an dan hasilnya 3 reaktif dan menunggu hasil swab tenggorokan,” beber Jarot.
Jarot juga menjelaskan, tidak semua ODP tersebut terkonfirmasi Covid-19. Namun pemantau dan rapid test tetap terus berjalan.
Selain itu, pihaknya sudah menyiapkan tempat isolasi di Gedung Serba Guna untuk tempat karantina. Jarot juga menegaskan, pihaknya juga meminta desa untuk memantau kelompok-kelompok yang pulang ke Sintang.
“Kuncinya adalah penjagaan di posko Covid-19. Kemudian saya sudah surati semua desa di Kabupaten Sintang untuk tetapkan siaga corona atau Covid-19. Karena pada akhirnya mereka yang pulang ini akan kembali ke keluarganya masing-masing. Termasuk pos jaga ini, yang penting saling bersatu lawan corona jangan terpecah belah,” tandasnya. (cok)