www.zonakapuas.com-Direktur RSUD Ade M Djoen Sintang, Rosa Trifina membenarkan jika stok tabung oksigen yang ada di RSUD Ade M Djoen sudah semakin menipis. Dirinya mengakui sampai dengan pukul 12.23 wib, tersisa 35 tabung.
“Benar, cadangan oksigen yang ada di kita sudah menipis, dan tersisa tinggal 35 tabung. Kita sangat khawatir jika pasokan belum datang, ini sangat mempengaruhi pelayanan kepada pasien,” tuturnya, Kamis (22/7/2021)
Saat ini, ada 30 pasien COVID-19 yang menjalani perawatan di RSUD Ade M Djoen Sintang. Rinciannya di antarnya 9 pasien kriteria kritis, 15 orang berat dan sisanya bergejala sedang.
“Yang terpasang oksigen 28 orang pasien,” kata Rosa.
Rosa tak mengetahui persis penyebab kelangkaan oksigen. Namun informasi yang dia terima, kejadian ini bukan hanya di RSUD Sintang, tapi se-Kalbar.
“Menurut informasi katanya memang bahan bakunya, kemudian suplay masuk ke kalbar terhambat, dan itu berlaku se kalbar, dan rata-rata di rumah sakit lain mengalami kesulitan penyediaan oksigen,” ungkap Rosa.
Hal senada juga disampaikan Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Ridwan Tony Pane yang bahkan mengungkapkan selain kelangkaan Oksigen, stok obat-obatan untuk warga yang terpapar corona juga semakin menipis. Akibatnya, obat antivirus hanya diberikan kepada pasien yang bergejala.
“Kami mengunakan oksigen liquid dan oksigen konsentrat. Kami berharap oksigen liquid segera tiba. Obat-obatan juga semakin menipis. Pasien yang tanpa gejala hanya kami berikan multivitamin saja. Yang bergejala kami berikan antivirus,” kata Ridwan.
Ridwan meminta kesadaran masyarakat dalam hal penerapan prokes untuk mencegah laju penularan covid-19. Apabila prokes kendor, maka kondisi kelangkaan oksigen dan obat akan terus ada.