Sintang, ZonaKapuas.com – Sungguh Miris nasib Warga masyarakat Desa Tanjung sari, mengerat Sabara Kecamatan Ketungau Tengah, Kabupaten Sintang Kalbar, yang selama ini di puja puja sebagai beranda Negara Perbatasan RI – Malaysia, kini Terisolir dengan kondisi Jalan beranda Negara Rusak Parah, hampir tidak dapat dilalui warga pejalan kaki, apalagi kendaraan roda 2 dan roda 4.
Tampak viral warga meratapi nasibnya saat melintasi jalan tersebut, dengan menyedot genangan air yang membanjiri jalan tersebut dengan menggunakan Mesin sedot, agar jalan tersebut dapat dilalui.
Menurut informasi yang beredar, Masyarakat Ketungau tengah akan melakukan penutupan Jalan HTI menuju desa Tanjung Sari, Sabara yang akan dilaksanakan pada Jumat 29 Juli 2022.
Asan warga Setempat mengatakan Wajar sama masyarakat perbatasan marah sebab Jalan HTI sudah lama tidak diperhatikan oleh pemerintah, ujarnya.
“Bahkan Anak anak Sekolah yang ingin ke sekolah terpaksa absen karena jalan tidak bisa dilalui lagi,” ungkapnya.
“Saat ini Jalan HTI menuju Mengerat sudah tidak bisa dilalui oleh masyarakat berharap secepatnya jalan HTI menuju Mengerat di perbaiki oleh pemerintah,” kata Asan.
“Apalagi dimasa Ekonomi masyarakat yang saat ini sangat sulit, harga harga sembako meroket di Kecamatan Ketungau Tengah, ditambah lagi jalan yang hancur, perekonomian masyarakat tidak berjalan, akhirnya masyarakat perbatasan tidak bisa apa apa, karena masyarakat terisolir akibat jalan rusak parah,” ungkap Asan, saat dihubungi lewat Selular pada 28 Juli 2022.
Sementara itu, Anggota DPRD kabupaten Sintang, Alpius mengatakan saat pandangan fraksi tadi (1/8/2022) sudah saya sampaikan bahwa kilometer empat desa Tanjung sari, segera pemerintah menganggarkan dana serta segera kerjakan, karena melihat kondisi jalan yang sangat rusak parah sampai sulit dilewati kendaraan double gardan( roda empat /red) menandakan kondisi jalan yang sangat rusak parah kondisinya.katanya usai rapat paripurna di DPRD (1/8/2022)
“Pemerintah harus segera menindaklanjuti permasalahan infrastruktur di Tanjung sari dan segera lakukan penyelesaian jalan yang sangat penting bagi masyarakat di sana,” tegasnya.
Untuk saat ini,kata alpius pihak forum kecamatan(Muspika)bisa menyurati beberapa pihak perusahaan sawit meminta dana CSR untuk ditempatkan perbaikan jalan desa Tanjung sari,tetapi selaku kepala daerah juga harus kooperatif dalam menindak tegas pihak perusahaan agar ada penekanan ke pihak perusahaan untuk segera lakukan kegiatan perbaikan jalannya.
Apabila pihak perusahaan masih tidak peduli, pemerintah harus ada tindakan tegas dan sanksi kepada pihak perusahaan tersebut .
“Setidaknya ada sanksi tertulis kepada mereka dengan tujuan bahwa pemerintah daerah tidak main-main dan tidak toleran dalam wujud membangun infrastruktur di kabupaten Sintang,” tutupnya.
(red)