Sintang- Inflasi bahan sembako dan merujuk pada kenaikan harga bahan kebutuhan pokok, seperti beras, minyak, gula, sayuran, dan daging serta ikan l. Kenaikan harga dapat dipicu oleh beberapa faktor, Peningkatan harga pupuk, energi, atau upah petani serta Permintaan yang meningkat selama periode tertentu
Selain itu dapat juga disebabkan gangguan pasokan Cuaca buruk, bencana alam, atau masalah distribusi ,oleh sebab itu Kebijakan pemerintah mengenai perubahan regulasi atau kebijakan impor.
nflasi sembako berdampak langsung pada daya beli masyarakat dan dapat mempengaruhi standar hidup.
Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk melakukan intervensi yang tepat, seperti mengendalikan harga dan meningkatkan produksi.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Kartiyus menjelaskan inflasi kabupaten Sintang masih rendah dengan nilai 2,29 sampai bulan September untuk bulan Oktober masih belum keluar .
Kartiyus mengungkapkan kita bersyukur masih di angka 2,29 rendah dari nasionalnya karena nasional kita di angka 2,51,Kartiyus berharap sampai Desember masih aman.Dan mudah-mudahan hitungan inflasi di bulan Oktober dan November masih ada angka inflasi nya sebelum masuk bulan Desember karena November mendekati tahun baru ada kenaikan harga sedikit.
“Jujur saja kami jaga betul harga beras yang jangan naik,kalo harga beras naik kita agag gawat karena kita semua makan nasi,kalo umpamanya harga gas naik kita masih bisa pake kayu api,tetapi kalo harga beras itu kita agak gawat, itu sangat berpengaruh sangat besar “.
Oleh sebab itu,kita 2 Minggu sekali ada operasi pasar untuk menjaga harga beras jangan sampai menanjak,itu di jaga betul agar jangan sampai naik.imbuhnya