Www.zonakapuas.com.Sintang-Para pedagang di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Sintang mengaku merugi dan terjadi penurunan daya beli masyarakat akibat merebaknya kasus penyebaran virus corona atau Covid-19 di Indonesia saat ini.
Kondisi terasa sepi dari biasanya. Mereka juga merasa takut tertular corona, hingga kini kebutuhan bahan pokok sudah mulai merangkak naik tajam.
Salah satu pedagang di pasar Junjung Buih,fajri mengatakan, sejak ramainya pemberitaan virus corona, banyak para pedagang yang mengeluhkan terjadinya penurunan omset pendapatan. Bahkan pengeluaran dan pemasukan tidak seimbang.
“Ya, hampir 40 persen terjadi penurunan. Baik yang jualan sayuran, sembako sampai dengan penjual buah-buahan. Bahkan ada pedagang yang satu hari sama sekali tidak ada pembelinya,” ujarnya, (5/4/2020).
Fajri menuturkan, penurunan sangat tajam setelah adanya surat edaran yang dikeluarkan oleh Gubernur Kal-Bar ,Sutarmidji yangv diteruskan oleh Bupati Sintang Jarot Winarno yang melarang adanya keramaian.
“Seharusnya Pemkab Sintang mencarikan solusi bukannya melarang keramaian. Pasar merupakan salah satu pusat berkerumunnya pembeli dan pedagang. Entah sampai kapan hal ini terjadi,” katanya.
Selain terjadi di pedagang pasar tradisional, dampak corona juga berimbas terhadap para pemilik warung kopi,karena sering tutup otomatis pendapatan sangat turun dari biasanya,ungkap gugun pemilik warkop di kampung ladang.
“Sekarang sepi orang yang mau ngopi. Apalagi Gubernur Kal-Bar ada isu akan melakukan lock down, jelas akan berdampak sangat sepi pengunjung di warkop saya”ungkap gugun.(cok)