Www.zonakapuas.com.Sintang-Direktur Rumah Sakit Ade M Djoen Sintang, Rossa Trifina, mengatakan, pihaknya telah melakukan peningkatan penggunaan dari rumah susun yang berada di Komplek RSUD Ade M Djoen, sebagai tempat tinggal oleh sejumlah tenaga kesehatan.
“Sesuai dengan surat Direktur Jenderal Perumahan tentang pemanfaatan rumah susun sebagai tempat tinggal tenaga kesehatan dan keluarga pasien, untuk mengantisipasi wabah COVID-19,” paparnya, Selasa (21/4).
RSUD Ade M Djoen Sintang merupakan salah satu rumah sakit rujukan yang berada di Kalimantan Barat. Rumah susun tersebut memang diperuntukkan bagi tenaga kesehatan dan keluarga pasien COVID-19. Hingga saat ini, pihaknya terus melakukan peningkatan penggunaan dari rumah susun tersebut.
“Kami tingkatkan lagi penggunaannya, di mana mulai dari 17 Maret, sampai dengan hari ini, rumah susun yang kita punya sekarang ini dari Kementerian Perumahan, sudah ditempati oleh tenaga kesehatan kita, dokter, dan keluarga pasien yang menunggu, untuk beristirahat di rumah susun tersebut,” jelasnya.
Pihaknya menambahkan, beberapa fasilitas kebutuhan di rumah susun tersebut seperti dispenser, televisi, mebel, dan lain-lain.
“Mebel itu untuk persiapan meeting kecil-kecilan. Kita tambah juga tempat sampah, kemudian ember dan gayung masing-masing, keset kaki, bantal dan selimut juga sudah, dan lain-lainnya juga. Nanti kita lihat ya, karena kebutuhan ini kan bergerak setiap hari,” ungkapnya.
Pihaknya juga akan terus memantau peningkatan kebutuhan yang diperlukan oleh tenaga kesehatan dan keluarga pasien yang tinggal di rusun tersebut. “Nanti kita akan semakin meningkatkan kebutuhan, dari perawat dan dokter kita yang tinggal di sana, makan minum juga kita kirim dari dapur rumah sakit,” ucapnya.
Sementara itu, Betarem, seorang tenaga kesehatan, mengungkapkan, saat ini ia bersama empat orang rekannya yang tinggal di rusun tersebut, untuk membatasi diri dari lingkungan.
“Ini sebenarnya dari rumah sakit juga, tapi sebenarnya tidak diwajibkan. Ada juga teman-teman yang tinggal di luar, tapi ini kita membatasi diri aja dengan kontak lingkungan luar, keluarga, teman, dan sebagainya. Kalau di sini kami berempat, biasanya juga ada yang numpang istirahat di sini. Cuma yang standby di sini kami berempat. Akomodasi makan minum pasti terjamin,” paparnya.
Sedangkan seorang dokter yang betugas di ruang isolasi RSUD Ade M Djoen, juga tinggal di rusun tersebut, mengatakan telah bertugas merawat pasien kurang lebih hingga satu bulan di RSUD tersebut. “Saya dr Yudi, tugas di RSUD Sintang di ruang isolasi khusus dari 20 Maret sampai hari ini, tinggalnya ini sementara di rumah susun,” tutupnya.
Rumah susun tersebut, telah diresmikan oleh Menteri PUPR. Rusun ini dibangun PUPR, memang diperuntukan untuk tenaga kesehatan dan keluarga pasien dari perbatasan.(cok)