Sintang-Politik uang atau politik perut (bahasa Inggris: Money politics) adalah suatu bentuk pemberian atau janji menyuap seseorang baik supaya orang itu tidak menjalankan haknya untuk memilih maupun supaya ia menjalankan haknya dengan cara tertentu pada saat pemilihan umum. Pembelian bisa dilakukan menggunakan uang atau barang. Politik uang adalah sebuah bentuk pelanggaran kampanye.
Selain itu ,Politik uang umumnya dilakukan simpatisan, kader atau bahkan pengurus partai politik menjelang hari H pemilihan umum. Praktik politik uang dilakukan dengan cara pemberian berbentuk uang, sembako antara lain beras, minyak dan gula kepada masyarakat dengan tujuan untuk menarik simpati masyarakat agar mereka memberikan suaranya untuk partai yang bersangkutan.
Baru dilantik dari dapil ketungau Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Lusi mengungkapkan dengan hadirnya dan dipercaya oleh masyarakat untuk menjadi wakil aspirasi mereka di DPRD ini .berusaha menyampaikan hak masyarakat kedepanya.
“Adapun wakil rakyat yangvsama dapil dengan saya masih belum bisa menyampaikan aspirasi masyarakat setempat sehingga pembangunan infrastruktur perbatasan di dapil tidak terealisasi dengan baik bahkan kondisi jalan sangat hancur,susah kita lewat di jalan tersebut.
Perlu diketahui ini salah satu dampak dari timbulnya money politics atau politik uang dalam setiap pemilihan.
Ia mengatakan ini salah satu dampak dari money politik sangat kuat pengaruhnya terhadap sisi baik pembangunan bahkan sosial serta ekonomi masyarakat di dapilnya dan daerah.
“ jangan sampai money politik terus berlanjut ,karena di pastikan tidak bisa membangun,itu pengaruh besarnya ,” kata Lusi.saat di wawancara oleh media ini 4 Oktober 2024
Lusi menegaskan kedepan masyarakat jangan terlena dengan sistem money politik lagi”hancur kita dibuatnya” Karena apa, karena suara kita sudah dibeli maka sebab itu pembangunan infrastruktur dan sosial dan ekonomi di daerah tersebut tidak bisa maju.ungkapnya
“Karena masyarakat itu banyak yang kecewa, mereka kecewa karena apa, ndak usah lah kita mikir pembangunan yang diluar aspirasi, aspirasi sendiri aja kadang-kadang ndak nyampai ke masyarakat,” ungkap Lusi.
Politisi dari partai Demokrat ini berharap masyarakat harus lebih pintar,jauhi money politik kedepanya agar kita bisa menagih janji kepada wakil rakyat kita terkait visi misinya selama masa kampanye.tutupnya