www.zonakapuas.com.Sintang- Pimpinan PT. Secon Dwitunggal Putra Ir. Suherman Sudar, MT secara panjang lebar memaparkan hasil kajian lembaganya terhadap rencana pengembangan Bandara Tebelian.
“dasar dari rencana pengembangan Bandara Tebelian adalah keberadaan bandara ini mampu meningkatkan perekonomian, dan mendukung pertahanan dan keamanan negara karena berada di wilayah perbatasan. Hasil akhir dari kegiatan ini adalah tersusunya Rancangan Peraturan Menteri Perhubungan tentang Rencana Induk Bandar Udara dan pengembangan bandara itu sendiri.
Dasar hukum dari pengembangan bandara adalah Peraturan Menteri Perhubungan RI Nomor: 32 Tahun 2021 tentang standar Pembangunan Bandar Udara serta Tempat Pendaratan dan Lepas Landas Helikopter dan Peraturan Menteri Perhubungan RI Nomor: 36 Tahun 2021 tentang standarisasi fasilitas Bandar udara” terang Suherman Sudar
“dalam mengembangkan Bandara Tebelian, kita memperhatikan RTRW Provinsi Kalbar, RTRW Kabupaten Sintang dan Rencana Pola Ruang Wilayah Kecamatan Sungai Tebelian. Kita juga memperhatikan peta investasi masterplan P3EI koridor ekonomi Kalimantan.
Saat ini Bandara Tebelian memiliki panjang landasan pacu 1.820 meter dengan lebar 30 meter dan masuk kategori bandara tipe 4C. selama ini sudah digunakan pesawat tipe ATR 72-600 dari maskapai NAM Air dan Wings Air dengan kapasitas 70 seat” tambah Suherman Sudar
“catatan kami, di Bandara Tebelian ini, lalu lintas pesawat pada 2015 sebanyak 1.303 kali, tahun 2016 sebanyak 2.248 kali, tahyn 2017 sebanyak 2. 236 kali, tahun 2018 sebanyak 2. 728 kali, tahun 2019 sebanyak 1. 452 kali dan tahun 2020 sebanyak 460 kali. Terjadi penurunan lalu lintas pesawat.
Begitu juga dalam hal jumlah penumpang. Tahun 2015 sebanyak 49. 393 penumpang, tahun 2016 sebanyak 73. 190 penumpang, tahun 2017 sebanyak 96. 063, tahun 2018 sebanyak 118. 797 penumpang, tahun 2019 sebanyak 68. 781 penumpang dan tahun 2020 sebanyak 20. 064 penumpang saja karena adanya pandemi.
Bandara Tebelian ini masuk kategori bandara kelas menengah” papar Suherman Sudar
“pengembangan Bandara Tebelian akan menggunakan lahan sekitar 232,82 hektar. Soal penggunaan Bandara Tebelian untuk kepentingan pertahanan dan keamanan.
Akses TNI akan berbeda dengan akses penumpang umum. Kami menargetkan Bandara Tebelian bisa untuk mendaratkan pesawat Boeing 737-800 atau Air Bus 320. Pengembangan run away dari 1. 400 menjadi 2.400 meter dengan lebar 45 meter. Sehingga mampu menampung pergerakan pesawat Boeing 737-800 atau Air Bus 320. Pengembangan juga akan dilakukan dari sisi darat seperti kargo dan terminal penumpang”Jelasnya
“kami juga sudah melakukan survery kepada para penumpang di Bandara Tebelian. Hasilnya 53 persen penumpang menginginkan adanya penerbangan langsung dari Bandara Tebelian ke Jakarta. Ada 15 persen menginginkan adanya penerbangan langsung ke Yogyakarta, 11 persen menginginkan adanya penerbangan langsung ke Bandung dan Surabaya” tutupSuherman. red/io