Www.zonakapuas.com.Sintang-Wakil Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Sintang Senen Maryono mengaku kerap menerima keluhan yang disampaikan para orang tua bahwa anak mereka menjadi rentan marah semejak penerapan pembelajaran dari rumah.
Sistem pembelajaran daring dan luring yang diterapkan pemerintah pada masa pandemi Covid-19 mempengaruhi prilaku anak di rumah. Anak-anak cenderung memanfaatka gadget untuk bermain game online yang dapat mempengaruhi psikologi.
“Ada orang tua yang mengeluhkan semejak pembelajaran dari rumah anak nya sering marah karena kalah main game. Temperamen mereka menjadi tinggi, Itu keluhan orang tua yang kami terima, ” ujar Senen saat menghadiri rapat persiapan pelaksanaan belajar tatap muka untuk satuan pendidikan PAUD hingga SMP Se-Kabupaten Sintang di Balai Praja Kantor Bupati Sintang pada Rabu, 30 Agustus 2021.
Mantan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sintang ini mengatakan bahwa pendidikan itu menyangkut knowledge dan afektif. Kalau lama tidak tatap muka, maka prilaku anak-anak berubah menjadi tidak baik. “Afektif bisa dibentuk kalau guru ketemu siswa. Kalau knowledge atau kognitif, bisa dicari di google dan buku,” ujar Senen.
Politisi PAN ini menyampaikan bahwa sebagai wakil rakyat, pihaknya sudah menerima aspirasi dari berbagai komponen masyarakat Kabupaten Sintang yang menginginkan dilaksanakannya belajar tatap muka di tahun ajaran baru mendatang.
“Ini bukan basa basi. Karena memang masyarakat sudah jenuh dan anak-anak banyak yang berkeliaran kalau malam hari. Boleh di cek di sekitar Gedung Pancasila, anak anak nongkrong sampai larut malam. Bahkan kebut kebutan. Bukan hanya anak SMA tetapi juga anak SMP,” bebernya.
Artinya menurut dia dengan tidak sekolah bukan berarti anak berada di rumah saja. “Kalaupun mereka di rumah, ternyata mereka lebih banyak main game, bukannya belajar.,” pungkasnya