Sintang – Suasana haru menyelimuti acara pelepasan Jarot Winarno dan Melkianus yang memasuki masa purna tugas sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Sintang pada Jumat, 21 Februari 2025. Isak tangis turut mewarnai momen perpisahan tersebut, yang berlangsung penuh khidmat.
Pelepasan kedua pemimpin daerah tersebut dihadiri oleh ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN), Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K), serta honorer yang berasal dari berbagai instansi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sintang. Kehadiran mereka menunjukkan betapa besar penghargaan dan rasa terima kasih yang diberikan kepada Jarot dan Melki atas pengabdian mereka selama ini.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sintang, Kartiyus, dalam sambutannya menyampaikan bahwa meskipun Jarot dan Melki telah memasuki masa purna tugas, keduanya akan tetap menjadi bagian dari keluarga besar Pemkab Sintang. “Mereka adalah orang tua kita, dan meskipun sudah purna tugas, saya berharap silaturahmi bisa terus terjalin. Hubungan staf dengan pimpinan mungkin selesai, tetapi hubungan pribadi akan terus ada hingga akhir hayat,” ujar Kartiyus.
Kartiyus juga menambahkan bahwa acara pelepasan ini sengaja digelar oleh ASN di lingkungan Pemkab Sintang sebagai bentuk penghormatan. “Sebagaimana saat kedatangan mereka, kami juga ingin melepas mereka dengan hormat pada saat purna tugas,” ujarnya. Rencananya, setelah acara pelepasan, Jarot Winarno akan diantar hingga Simpang Pinoh, sebelum melanjutkan perjalanan menuju Pontianak.
Kartiyus juga menyampaikan rasa terima kasih atas bimbingan yang telah diberikan oleh Jarot Winarno selama 15 tahun memimpin Kabupaten Sintang, baik sebagai Wakil Bupati selama 5 tahun maupun sebagai Bupati selama 10 tahun. “Banyak sekali ilmu yang kami dapatkan dari beliau. Kami sangat terbina dan dibimbing dalam mengelola pemerintahan di Kabupaten Sintang. Terima kasih atas pengabdian Bapak Jarot Winarno dan Bapak Melkianus, termasuk ibu Rita Cendanawangi yang telah berperan sebagai ketua PKK,” tuturnya.
Momen pelepasan ini tidak hanya menjadi simbol perpisahan, tetapi juga penghargaan atas dedikasi dan pengabdian Jarot Winarno dan Melkianus selama bertugas di Kabupaten Sintang.(**)