Sintang, ZonaKapuas.com – Merebaknya kasus gigitan hewan penular rabies membuat Wakil Bupati Sintang Melkianus prihatin. Apalagi sampai merenggut nyawa dua warga Sintang.
Warga Sintang yang meregang nyawa akibat gigitan hewan anjing penular rabies tersebut adalah warga Kecamatan Sepauk dan Kecamatan Dedai.
Menurut Melkianus, kasus gigitan hewann penular rabies tersebut patut untuk diwaspadai oleh seluruh masyarakat, supaya tidak menimbulkan korban jiwa.
Berdasarkan catatan Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sintang, data kasus gigitan hean penular rabies sejak Januari-September 2022 mencapai 209 kasus dan 2 orang meninggal dunia.
Petugas bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan juga sudah melakukan jemput bola melakukan vaksinasi rabies terhadap hewan khususnya anjing ke sejumlah kecamatan untuk mencegah dan mengendalikan meluasnya kasus rabies.
Melkianus juga mendorong supaya masyarakat Sintang yang memelihara hewan penular rabies seperti anjing dan kucing agar segera divaksin, supaya aman dan menjaga keselamatan masyarakat.
“Bagi masyarakat yang memilki hewan peliharaan agar selalu waspada dan harus melakukan vaksin rabies pada hewan peliharaannya,” imbau Melkianus.
Sekretaris Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sintang, Gunardi menyebut kesadaran masyarakat dinilai menjadi kunci keberhasilan memutuskan mata rantai penyebaran wabah rabies. Tanpa kesadaran masyarakat khususnya pemilik hewan penular rabies program vaksinasi terhadap hewan penular rabies tidak akan tercapai. “Kita minta masyarakat semuanya yang memiliki anjing peliharaan itu wajib divaksin anti rabies,” imbaunya.
Kesadaran masyarakat Sintang dinilai Gunardi mulai meningkat di Sintang setelah banyak kasus gigitan anjing dan menyebabkan dua orang meninggal dunia. Hal ini dilihat dari banyaknya permintaan warga melalui kades yang mengajukan surat permohonan ke bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan.
“Permintaan penyuntikan vaksin ini meningkat terus hampir setiap minggu ada surat dari kades. Saya pikir masyarakat kita sudah sadar untuk memutus rantai itu. Bagi desa yang mau vaksinasi silakan buat laporan, kita harapkan kerjasama masyarakat memutuskan mata rantai penyebaran rabies sehingga tidak ada korban jiwa,” ungkap Gunardi.
(***)