Sintang, ZonaKapuas.com – Welbertus Anggota DPRD Sintang sekaligus Tokoh Masyarakat Sungai Lais turut hadir pada peresmian Gereja Katolik Santa Tricia Stasi Sungai Lais Paroki Maria Rosari Lebang Keuskupan Sintang oleh oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Yosepha Hasnah pada Selasa, 16 Agustus 2022.
Welbertus bercerita bahwa gereja Katolik di Stasi Sungai Lais ini sudah pindah lokasi tiga kali.
“Saya sejak kecil tinggal di sini, jadi saya ingat betul kondisi dan perkembangan umat dan gereja di sini. Saya intat, sudah 3 kali pindah lokasi gerejanya. Dan setelah pindah ke lokasi ini, barulah menetap dan dibangun gereja yang besar dan megah. Meskipun harus selesai pembangunannya setelah 12 tahun berjalan,” terang Welbertus.
“Saya melihat umat disini sudah mulai tidak kompak karena pengaruh handphone dan suasana pekerjaan. Maka saya mau mengingatkan dan berpesan agar warga bisa kompak lagi. Kembali laksanakan pertemuan-pertemuan untuk memperkuat kebersamaan. Saya minta ada pembinaan dari gereja lebih sering lagi,” harap Welbertus.
“Di sini sudah ada SMP Satu Atap namun fasilitasnya masih kurang. Swadaya umat sudah bagus, ekonomi termasuk baik. Tetapi kebiasaan memberi masih kurang. Gereja ini, yang belum ada menara gerejanya,” terang Welbertus.
Gregorius Herkulanus Bala Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Barat menyampaikan rasa syukurnya atas peresmian gereja ini.
“Membangun gereja memang tidak gampang. Pasti ada hambatan, bayangkan gereja ini selesai dalam waktu belasan tahun. Saya juga mau menitipkan, agar Bapak Uskup Sintang saat doa nanti, bisa mendoakan kesembuhan Bapak Bupati Sintang,” terang Gregorius Herkulanus Bala.
Antonius Aceh Ketua Stasi Sungai Lais menyampaikan bahwa jumlah umat Katolik di Stasi Sungai Lais ini ada 130 KK dan 514 jiwa.
“Rata-rata umat kami bekerja sebagai petani, berkebun dan bekerja sebagai buruh di perusahaan perkebunan. Pada tahun 2009 kami mulai merencanakan pembangunan gereja baru karena gereja lama sudah tidak mampu menampung jumlah umat yang bertambah. Tahun 2010 kami melakukan peletakan batu pertama. Pembangunan berjalan lambat, sehingga kemudian mendapatkan hibah dari Pemkab Sintang melalui Anggota DPRD Kabupaten Sintang Welbertus. Ada banyak juga bantuan pihak lain sehingga gereja ini bisa diresmikan,” beber Antonius Aceh.
“Semoga umat Katolik di Stasi Sungai Lais bisa terus bertumbuh dalam iman dan menjaga gereja ini dengan baik. Mari kita membangun rasa memiliki gedung gereja ini untuk memupuk iman kita. Gereja ini juga bisa dibangun karena iuran umat yang kompak. Kami juga ada gotong royong. Sehingga total swadaya umat bisa mencapai 200 juta. Bantuan dari paroki ada 50 juta, donasi pribadi dan swasta sebesar 72 juta, dan bantuan dari pemerintah sebesar 220 juta. Total dana pembangunan gereja ini mencapai 618 juta dan bisa diselesaikan dalam waktu 12 tahun,” terang Antonius Aceh.
(***)