Www.zonakapuas.com,SINTANG. Bupati Sintang dalam hal ini di wakili Pelaksana Tugas (Plt) Asisten I Sekretariat Daerah Kabupaten Sintang, Kurniawan, S. Sos. M. Si membuka acara Seminar Nasional Character Building dengan tema “Winning Mentality For Industrial Revoluition 4.0”, di Aula Hotel My Home Sintang, Rabu (6/11/19) siang.
Acara ini di laksanakan oleh Wirausaha Muda Nusatara (WIMNUS) bekerjasama dengan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kab. Sintang yang di hadiri para pelajar dan mahasiswa yang ada di Kabupaten Sintang.
Sementara itu sebagai pembicara pada acara ini yakni Presiden OIC Youth Indonesia Mr. Syari Efendi.
Dalam sambutannya Plt. Asisten I Sekretariat Daerah Kabupaten Sintang Kurniawan mengatakan pemerintah Daerah sangat menyambut baik dan mendukung acara seminar yang di gelar ini karena sangat relevan dengan salah satu visi dan misi Pemkab Sintang yakni membentuk masyarakat Kab. Sintang yang cerdas.
Di jelaskannya cerdas dalam pengertian memiliki karakter yang baik yakni siap menjadi pemenang di dalam semua sektor pembangunan.
“Temanya pun sangat relevan dengan anak muda, winning mentality atau mental pemenang, yang suatu kelompok sangat strategis saat ini dan kedepannya”kata Kurniawan.
Di jelaskan Kurniawan juga, bahwa untuk di ketahui saat ini ada tiga kelompok masyarakat yang starategis dalam kehidupan yang semakin global. Pertama adalah anak muda, kedua adalah wanita dan yang ketiga adalah netizen. “Kalau kita mampu mempengerahui tiga kelompok ini maka kita sudah mulai menyiapkan jaringan kekuasaan yang sangat aktuali”ucap Kurniawan.
Sehingga lanjut kurniawan, seminar yang di laksanakan oleh wimnus dan KPNI ini sangat di butuhkan oleh para anak muda. Karena saat ini anak muda memiliki tiga tantangan besar yakni pertama produktivitas, dimana anak-anak muda selalu di pandang sebelah mata karena tidak punya produktivitas dan tidak mampu menghasilkan nilai tambah, bahkan anak muda juga mengurangi nilai tambah, sehingga ini menjadi tantangan besar anak muda.
“Kedepan anak muda ini harus membuktikan dirinya bahwa mampu meningkatkan produktivitas dimanapun dia berada”tutur Kurniawan.
Selanjutnya jelas Kurniawan, yang menjadi tantangan anak muda adalah kemandirian. Dimana anak muda selalu di cap tidak mandiri bahkan selalu minta di fasilitasi. Sebagai contoh seperti hidupnya anak muda saat ini identik dari cafe ke cafe, hidupnya tidak produktiv, dikatakan juga sebagai generasi menunduk yang hidupnya sehari-hari di habiskan untuk bermain game. “sehingga itu menjadi sebuah tantangan besat anak muda bagaimana menunjukan dirinya bahwa dirinya bisa mandiri dan tidak tergantung pada orangtua atau pada siapapun”ujar Kurniawan
Kemudian tantangan yang ketiga kata Kurniawan karena tidak produktiv dan mandiri maka yang menjadi tantangan besar juga adalah kesejahteraan. Dimana anak muda di liputi rasa takut tentang masa depannya.
“Kita punya penganggur terdidik yang sangat besar, tiap tahun kita memproduksi penganggur terdidik, yaitu orang-orang yang tidak mampu bersaing di dunia kerja meskipun dengan status pendidikan yang tinggi”terang Kurniawan.
Meskpun demikian, katanya, tiga tantangan tersebut bisa diubah generasi muda atau anak muda manakala dia mampu merubah mindset dan culture set yang dimilikinya. Sebagai mana yang di bahas dalam seminar ini yakni character building atau membangun karakter.
Dimana membangun karakter itu adalah membangun diri pada generasi muda itu sendiri seperti membangun watak, etos, sikap, komitmen dan membangun kemampuan diri untuk menjadi bagian penting dalam masyarakat itulah yang di sebut dengan character building.
“Secara spesifik yang ingin di kembangkan dalam seminar ini adalah bagaiman kita membangun mentalitas pemenang bukan mentalitas para loser, sehingga seminar ini harus kita apresiasi karena ingin melihat itu lebih dalam dan membawa kita semua kealam pikiran menjadi mentalitas-mentalitas pemenang”ungkapnya.
Oleh kerenanya, Kurniawan berharap para peserta mengikuti seminar ini dengan baik, focus dan buka wawasan(Cok)